SEJARAH TENIS LAPANGAN
1.
Pengertian Tenis Lapangan
Tenis
lapangan adalah permainan dengan menggunakan raket dan bola. Dalam olahraga yang juga disebut lawn
tennis ini, raket dipukulkan bola sambut menyambut oleh seorang atau sepasang
pemain yang saling berhadapan ke seberang jaring yang sengaja dipasang ditengah
lapangan empat persegi panjang.
2. Sejarah Tenis
Dunia
Semula
sekitar abad 16 , tenis dimainkan di Itali, Perancis dan Inggris, ketika
lapangan permainannya dibangun di balik dinding-dinding istana kerajaan. Permainan tenis modern diperkenalkan oleh
Mayor Wingfield di Inggris pada tahun 1873 dan setahun kemudian oleh nona
Cuterbridge di Amerika Serikat. Kejuaraan tenis pertama barlangsung di
Wimbledon. Pertemuan tenis Amerika Serikat didirikan tahun 1881.
Pada tahun 1990 adalah saat bersejarah
bagi tenis. Pada tahun itulah Dwight Devis bintang ganda Amerika Serikat
menghadiahkan sebuah piala perak untuk diperebutkan dalam turnamen antar
Negara, yang kemudian disebut “DEVIS CUP”. Dalam pertandingan internasional
pertama antara Amerika Serikat dan Inggris, Amerika unggul : 3 – 0.
Kian populer dan majunya olahraga tenis,
tak ayal telah mendorong didirikannya “Federation Internastionalde Lawn
Tennis” (Federasi Tenis Internasional) pada Tahun
3. Sejarah tenis Indonesia
Besar kemungkinan orang Belandalah yang
memperkenalkan tenis di Indonesia. Walaupun tidak mustakhil pula permainan ini
dibawa oleh pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar kepulauan Nusantara.
Sayang arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga Negara Belanda yang pernah
berdiri di negeri ini telah hilang, sehingga kita tidak dapat melacak mana
diantara kedua perkiraan itu yang lebih besar.
Pada saat itu hanya kaum bangsawan yang
bisa memainkan tenis. Jumlah pemain pribumi mulai menibngkat pada tahun 1920-an
seiring kian banyaknya murid-murid Indonesia memasuki sekolah-sekolah menengah
para siswa stovia, Rechts School NIAS pada gilirannya olahraga itu dikenal
secara luas.
Pada tahun 1934 diadakan semacam kejuaraan
nasional yang diadakan oleh De Alegemeene Nederlandsche Lawn Bond (ANILTB)
di Malang Jawa Timur dan tiga wakil pribumi mampu jaya. Pada partai tunggal
putra Soemadi melawan Samboeja dimenangkan Samboeja. Ganda putra Hoerip
bersaudara menggilas Bryan / Abdenanon 6-3, 6-4 dan ganda campuran Samboeja /
Soelastri mendepak Bryan / Schermbeek 6-4, 6-2.
Pada tanggal 26 Desember 1935 di Semarang
dicetuskan pembentukan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI). Bapak
Budiyarto Martoatmodjo dianggap sebagai peletak dasar utama pendirian
oeganisasi PELTI. Ketika
menguraikan asas dan tujuan pendiriannya, ia mengatakan bahwa PELTI
sebagaimana organisasi kebanggaan lainnya, sama sekali tidak bersifat
mengasingkan diri. Maka PELTI akan selalu siap bekerja sama dengan persatuan
tenis manapun asal atas dasar saling menghargai.
Diungkapkan pula, tujuan praktis utama
PELTI adalah mengembangkan dan memajukan lawn tenis di tanah air dan bagi
bangsa sendiri. Dengan cara ini lebih jauh diharapkan akan dicapai
tali persaudaraan yang erat diantara segala perhimpunan dan pemain tenis bangsa
Indonesia. PELTI juga akan menyebarluaskan peraturan permainan, memberi
keterangan dan bantuan dalam pembuatan lapangan tenis. Juga mengadakan dan
mengatur serta menyumbang bagi pelaksanaannya pertandingan, disamping berusaha
memasyarakatkan tenis itu sendiri.
FASILITAS
DAN PERALATAN TENIS LAPANGAN
Tenis lapangan merupakan olahraga
permainan yang tergolong dalam kelompok permainana bola kecil. Dalam permainan
tenis lapangan masalah lapangan dan perlengkapan lain merupakan kebutuhan
primer.
Lapangan.
Dalam
pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan :
1.
Jenis permukaan
rumput (Grass Court)
2.
Jenis permukaan
keras (Hard Court)
3.
Jenis permukaan
tanah liat (Gravel)
Dalam
segi bangunan dibagi 2 (dua) situasi :
1.
Lapangan dengan situasi terbuka
2.
Lapangan dalam situasi tertutup
Penggunaan
lapangan tenis lapangan :
1.
Untuk rekreasi / olahraga rekreasi kesehatan,
pembinaan prestasi
2.
Tournament Amatir dan Profesional.
Syarat-syarat
Pembuatan Lapangan Tournament
Untuk kelancaran dari suatu tournament baik nacional maupun
internacional perencanaan tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat yang
sesuai dengan peraturan, menyangkut masalah :
· Masalah tanah (bangunan)
· Bebas dari polusi udara dari lingkungan kotor
· Mudah dicapai transportasi
· Dekat dengan penginapan
· Mudah airnya dan ada listrik dan telepon
· Tidak dekat dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir
· Lapangan dibuat minimal 6 dan salah satu lapangan digunakan untuk centre
court
·
Ruang ganti/kamar
mandi/wc/ruang istirahat pemain
Ukuran lapangan
Untuk
permainan tunggal (single) :
a.
Penjang = 23,77 m
b. Lebar
= 8,23 m
- Untuk permainan ganda (double) :
a. Panjang = 23,77 m
b. Lebar =
10,97
Peralatan
1. Net
Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan
selalu tetap karena ditengah jala
terdapat sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan.
Pita jala terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan
sehelai pita yang memanjang. Pita berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5 mm
·
Tiang jala
terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar lapangan, dengan
jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm.
·
Pita penarik
jala/Net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu
tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
2. Bola
·
Permukaan bola
harus licin dan tidak terdapat jahitan
·
Garis
tengah penampang : 63,50 mm - 66,77 mm
·
Berat bola :
56,70 gram - 58,48 gram
·
Mempunyai kekuatan
membalik 1.346 – 1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai dari ketinggian 2.450
mm.
3. Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada
ukuran tangan dan jari kita.
Ukuran stándar gagang bermacam-macam,
dalam perbedaan 1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu:
4,4 1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan
sebagainya.
Sedangkan raket yang pantas beratnya
menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan
sebagai petunjuk dalam memilih raket :
-
Untuk
anak-anak 12 – 13
oz
= ± 350 gram
-
Untuk
remaja putrid 12 1∕2 – 13 1∕4
oz = ±
360 gram
-
Untuk
remaja pria 13 – 13 1∕4
oz
= ± 397 gram
-
Untuk
wanita 13 1∕4 – 13 3∕4 oz
= ± 398 gram
-
Untuk
pria 13 3∕4 – 14 3∕4
oz
= ± 420 gram
Ada bermacam-macam pembungkus gagang
raket yang lazim disebut grip, ini tergantung pada selera pribadi, namun
dianjurkan grip yang terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga dapat
menyerap keringat.
4. Pekaian
Pemain harus berpakaian pantas, bersih
dan rapi.
Untuk pemain putra :
-
Kemeja
kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai krah
-
Celana
pendek/celana olahraga
- Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata
tanpa tumit berwarna putih
Untuk pemain putri :
-
Rok
yang berlipat-lipat kecil (pleated/plisket) warna putih.
-
Kaos
(T-shirt) warna putih
- Celana pendek kombinasi blus juga baik
- Sepatu olahraga putih dan kaos kaki putih
PERATURAN PERMAINAN TENIS
1. Sistem
Permainan
1.1 Untuk
Persahabatan dan Kejuaraan Lokal
a. Best of fifteen games
Siapa yang menang 8 games lebih dulu
dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight Winning games.
b. Est of three dengan short-sets
Sebanyak-banyaknya 3 set, dimana setiap
setnya hanya mencapai 6 game
c. Best of three dengan
short-sets-long
Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2
mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8 atau 10 games (selisih 2 nilai)
1.2 Kejuaraan Internasional
a. Best of three dengan long set
(berlaku untuk partai wanita dan ganda campuran)
b.
Best of five dengan long set (berlaku untuk partai pria), artinya a dan
b adalah sebanyak-banyaknya 3 atau 5 set dan tiap-tiap set bila terjadi games 5
– 5 harus diteruskan mencapai 7, sedang bila 6 – 6 dalam tiap set diadakan tie
breaker.
c.
Kejuaraan Devis Cup
Best of three dengan long set, khusus untuk partai pria.
2. Peraturan
Permainan
2.1 Toss
a.
Pemain yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola atau
tempat lebih dulu.
b.
Selanjutnya pemain yang melakukan serve disebut server, sedang yang menerima
disebut receiver.
2.2 Sevice yang betul
a.
Sebelum melakukan serve, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line antara
center mark dan side line.
b. Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan
sebelum jatuh di lapangan, bola sudah dipukul.
c. Service dianggap selesai bila bola sudah disentuh
dengan raket.
d. Selama melakukan service harus berdiri dibelakang
bagian kanan/kiri dari lapangan. Dan tiap-tiap game dimulai dari sebelah kanan.
e.
Bola service harus melalui net dan jatuh dalam service/recoving court pihak
lawan secara diagonal.
f.
Service dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan jika
service dilakukan tetapi receiver belum siap maka diulang.
2.3 Service Dinyatakan Salah (Foult)
a.
Posisi kaki dari serve tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki menyentuh
base line. Pelanggaran semacam itu disebut foot foult.
b. Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau
lari.
c. Bola service sebelum jatuh di lapangan, menyentuh
permanent fixture (kecuali net dan strap)
d.
Dalam usahanya service raket tidak mengenai bola.
2.4 Service Harus Diulang (Let)
a.
Bila bola service menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam service court
pihak lawan yang benar.
b.
Bila bola service menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver atau benda
yang dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan.
c.
Bila receiver belum siap menerima service, tetapi bola service sudah dating.
2.5 Bola Dalam Keadaan In Play
Bola dalam keadaan in play bila sudah
dilakukan service sampai tercapai nilai, kecuali ada pernyataan foult atau let
dari umpire.
2.6 Bola Dimainkan Dengan Baik
a. Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas
lapangan permainannya dan hal ini dianggap in side.
b.
Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh didalam
lapangan yang benar.
c. Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya
menyentuh tiang dan masuk ke dalam lapangan.
d. Setelah memukul bola, raket pemain melewati net,
dengan ketentuan bahwa waktu memukul bola sedah berada diatas lapangan sendiri.
e. Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola
itu menyentuh benda lain di lapangan.
f. Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi
memantul kembali.
3. Peraturan Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set.
3.1 Pada akhir tiap game selalu ganti service (pindah
bola) dan pada tiap akhir games yang ganjil diadakan pertukaran tempat.
3.2
Jumlah set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk partai wanita maksimal
3.
3.3
{armainan harus berlangsung terus sejak service pertama sampai pertandingan
berakhir, dengan ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat maksimal 10 menit.
3.4
Service pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai dengan
giliran sejak games ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap kali terjadi
game harus diadakan ganri service/pindah bola.
4. Nilai
4.1
Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0
Nilai ke-1 dinyatakan dengan angka 15
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30
Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 40
Nilai ke-4 berarti games
4.2
Pada kedudukan 40 – 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian
permainan diteruskan sampai selisih dua nilai. Dinyatakan advantage bila
salah satu pemain mendapat satu nilai lagi setelah deuce.
4.3
Bila setelah deuce, server mendapat nilai disebut adserver/strike
atau one in. Sedangkan bila receiver yang mendapat nilai disebut adreceiver
atau one out.
4.4
Pemain kehilangan nilai :
a.
Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk yang
kedua kalinya di lapangan.
b. Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri
atau mengenai permanent fixture.
c.
Bola dipukul menyentuh raket lebih dari satu kali.
d.
Tangan, badan, atau raket menyentuh net, tiang net, kabel, strap selama bola
masih in play.
e.
Men-volly bola yang belum melewati net.
f. Bola menyentuh badan sendiri.
g.
Melemparkan raket ke bola.
5. Service Memperoleh
Nilai
5.1
Bila bola yang tidak dinyatakan let menyentuh receiver termasuk benda yang
dipakainya, sebelum bola jatuh di lapangan.
5.2
Jika receiver kehilangan nilai.
6. Receiver
Memperoleh Nilai
6.1
Bila server dua kali berturut-turut membuat kesalahan.
6.2
Jika server kehilangan nilai.
7. Permainan Double
7.1
Ketentuan-ketentuan tersebut diatas berlaku pula untuk permainan double/ganda,
hanya lapangan permainan double/ganda lebih besar 4 1∕2 feet pada sisi dibandingkan
dengan permainan single.
7.2
Urutan pemain yang melakukan service maupun yang menerima service pada
permulaan tiap set pada permainan double/ganda harus telah ditetapkan.
7.3
Service dinyatakan salah, bila bola menyentuh partner dari server. Tetapi bila
bola menyentuh partner dari receiver sebelum jatuh di tanah/lapangan, maka
server mendapat tambahan nilai.
7.4 Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari
tiap pasangan. Dan jika kawannya menyentuh bola yang masih in play baik dengan
raket maupun dengan anggota badannya, maka pihak lawan mendapat nilai.
PUKULAN-PUKULAN
DALAM PERMAINAN TENIS
Dalam permainan tenis, agar dapat
menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu, kita harus menguasai tentang
berbagai macam pukulan.
Khusus bagi para pemula, beberapa macam
pukulan harus dikuasainya, di antaranya adalah :
1.
Serve
2.
Drive
3.
Volley
4.
Lob
5.
Smash
6.
Drop
7.
Slice
Shot
8.
Chop
Shot
1. Serve
Service adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk
memulai pertandingan. Pukulan ini merupakan satu-satunya pukulan yang
menentukan, dimana pemain seluruhnya akan menerima bola, atau pemain akan
kehilangan haknya dalam mengolah bola, jika service gagal. Oleh karena itu,
service dikatakan pula sebagai modal bagi pemain, jika service berhasil, server
tetap akan menguasai bola dan akan dapat nilai, tetapi bila servicenya gagal,
server akan kehilangan haknya untuk menguasai bola, berarti server akan
berpindah ke pihak lawan.
Ada tiga jenis utama dalam melakukan service :
1.1 Slice
1.2 American Twist
1.3 Flat Serve atau Cannon Ball
Ketiganya mempunyai dasar yang sama
mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian bola, namun mempunyai
perbedaan dalam cara kepala raket menyentuh bola dan proses lanjutannya.
Dasar pukulan service
a. Sikap berdiri
Sikap berdiri yang
baik untuk melakukan service, adalah kaki kiri dengan sudut 45º dengan base
line, kaki kanan sejajar dengan garis tersebut. Kaki kiri berada 5 atau 7 1∕2
cm di belakang base line untuk mencegah terjadinya foot foult dan kaki kanan 25
– 45 cm di belakang kaki kiri. Berat badan diantara kedua kaki. Posisi raket
harus dipegang di depan kearah net, pergelangan setinggi dada dan muka raket
setinggi wajah/kepala. Tangan kiri memegang bola rileks.
b. Lambungan bola
Untuk melakukan
service bola dilambungkan ke atas. Lambungan harus pada tempat yang sama dan ketinggian yang sama serta
diiringi ayunan raket. Kebiasaan memegang tiga bola sekaligus dengan cara bola
kedua dipegang dengan jari manis dan kelingking dengan telapak tangan, bola
ketiga dengan telunjuk, jari tengah dan ibu jari.
c. Ayunan
Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah
paha kiri sekaligus, hingga kepala raket dekat badan. Pada waktu raket melewati
kaki kanan , pindahkan berat badan ke kaki kanan dan angkat tumit kaki kiri dan
lutut sedikit ditekuk. Raket bergerak kebelakang atas
membentuk lingkaran sampai sampai kepala raket setinggi bahu dan siku
membentuk 45º. Pada waktu bola melambung keatas, pergelangan dan siku diayunkan
ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk garis lurus dengan raket. Bola
di pukul dengan sedikit berjingkat. Alihkan kerat badan kedepan dan pakailah
otot-otot bahu dan pungung untuk melakukan pukulan.
1.1 Slice
Cara melakukan :
- Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas bola, dan bola dipukul
dengan raket dari kanan ke kiri.
- Raket dilecutkan dengan keras dari pergelangan.
- Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada waktu bola melayang.
- Dalam melakukan pukulan slice, raket sedikit diputar saat mengayun,
sehingga bingkai raket turun secara diagonal dengan garis pinggir.
1.2 American Twist
Service
Cara melakukan :
-
Pegangan
raket sama dengan pukulan backhand
-
Lambungan
bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga pukulan tepat di atas kepala.
- Pada saat pukulan, bola harus mengena bagian belakang dengan sedikit
slice dari kiri ke kanan.
1.3 Flat atau Cannon
Ball Service
Yang dimaksud flat
atau cannon ball service adalah pukulan permulaan yang sangat keras. Perbedaan antara slice dan flat hanyalah pada saat
pukulan, pergelangan pada gerak akhir diputar sedikit. Bola dipukul dengan
bagian muka raket pada bagian atas bola, dan bila dilakukan dengan tepat akan
menghasilkan sedikit spin (putaran) bola.
2. Drive
2.1 Forehand drive
Forehand drive adalah pukulan keras
yang dilakukan dari sebelah kanan badan pemain. Ada tiga cara genggaman
forehand drive :
1)
Eastern
forehand.
Telapak tangan berada pada bagian belakang gagang.
2) Continental Forehand
Telapak tangan
berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar sekitar seperdelapan
putaran.
3) Western Forehand
Telapak tangan berada di bawah gagang.
Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut dengan cara continental.
Ada lima macam gerak dasar forehand :
a. Cara berdiri.
Badan menghadap
ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah kedua kaki.
b. Ayunan
belakang
Sambil berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang dengan gerakan
rata, lurus ke belakang dan horizontal dari tangan kanan kemudian pindahkan
berat badab ke kaki belakang.
c. Ayunan depan
Kepala raket harus sedikit diatas pergelangan dan sedikit di bawah
tinggi bola sesudah melambung, hingga ayunan depan akan sedikit bergerak baik
ke atas ataupun ke bawah. Gerakan ini akan mengakibatkan terjadi top spin.
d. Saat pukulan
Pada saat raket mengayun ke
depan memjemput bola, kepala raket harus berada pada ketinggian bola dan rata
serta datar pada saat bola membentur senar raket. Pegangan harus kuat. Pada
saat perkenaan putaran sedikit dari tangan ke atas, bukan dari pergelangan ,
hal ini akan memberikan top spin pada bola.
e. Gerak lanjut
Saat
selesai melakukan pukulan, gerakan dilanjutkan dengan memindah berat badab ke
depan atau ke arah bola. Keseimbangan di jaga dengan kaki kanan, lengan kiri dan dengan
mengangkat tumit sedikit dari tanah.
2.2 Backhand drive
Backhand drive adalah pukulan dari
sebelah kiri badan pemain (dari sebelah kanan bila kidal). Hampir semua pukulan
backhand memakai pengangan eastern.
Ada lima macam gerak dasar backhand :
a. Sikap
Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat
badan ditengah kedua kaki.
b. Ayunan kebelakang
Raket diayun kebelakang kiri setinggi
pinggul. Badan berputar
jauh kekiri , seakan-akan punggung hampir setengah putaran dari net.
c. Ayunan ke muka
Lepaskan tangan kiri dari kepala raket, kemudian ayunkan lengan dan
raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang
atau sedikit di bawahnya.
d. Saat benturan
Bola yang datang harus kena tepat pada titik jarak 10 – 15 inci di muka
pinggul kanan, dan pinggul tidak ditarik ke belakang.Saat perkenaan dengan bola
ayunan harus cepat dan tepat dengan badan berputar ke bola, dengan cara
memutarkan bahu seluruhnya ke kiri. Berat badan di kaki kanan, lutut kanan
ditekuk dan kaki kiri sedikit diturunkan dan berputar ke dalam.
e. Gerak lanjut
Sesudah bola terpukul, raket dan badan harus terus mengikuti jalannya
bola.
3. Volley
Volley adalah pukulan sebelum bola
menyentuh lantai.
3.1 Forehand volley
Bola hanya didorong dan kepala raket
sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit ditekuk, kepala raket tidak
boleh dibawah pergelangan, ayunan kebelakang tidak boleh melebihi bahu kanan
dan pegangan raket kuat.
3.2 Backhand volley
Posisi bahu kanan mengarah ke net,
kepala raket jangan lebih ke belakang dari bahu kiri. Siku kanan setinggi bahu,
kepala raket harus tinggi pukulan kedepan agak sedikit ke bawah. Pergelangan
harus kuat dan berat badan pindah ke kaki kanan.
4. Lob
Lob adalah pukulan melengkung ke atas
dan bola jatuh di bagian belakang bidang permainan, dan bola melewati kepala
lawan, jika dia bermain dekat net.
Ada dua macam lob :
a. Lob rendah (low lob)
Dilakukan bila lawan berada di dekat net dan bola dilambungkan tinggi,
sehingga lawan tidak dapat menjangkau.
b. Lob tinggi (high lob)
Lob ini dilakukan untuk memperpanjang
waktu agar bisa memperbaiki posisi.
4.1 Forehand lob
Gerakan sama dengan forehand hanya perkenaan bola ke atas depan. Pukulan
dengan lunak dan gerakan lanjutan ke atas.
4.2 Backhand lob
Gerakan sama dengan backhand. Pada saat
perkenaan anggkat sedikit bola, ayunan raket harus terus menuju arah bola
dan mata harus selalu mengikuti bola selama melakukan pukulan.
4.3 Lob volley
Lob volley dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam volley, dan
lawan berada dekat net. Lob volley bisa dilakukan dengan forehand maupun
backhand. Perbedaan hanya saat memukul bola tanpa menyentuh tanah terlebih
dahulu.
5. Smash
Cara melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola dalam titik
tertinggi, bisa juga dengan sedikit lompatan.
6. Drop Shot dan Stop Volley
6.1 Drop shot
Drop shot adalah pukulan ground stroke
yang dipukul secara forehand atau backhand di mana bola jatuh hanya sedikit
saja melewati net.
Cara melakukan dengan pegangan
raket sedikit longgar dan gerak kedepannya adalah akibat dari gerak pergelangan
tangan. Muka raket harus dibuka dengan sudut 45º atau lebih dari vertical.
Raket digerakkan ke bawah dank e depan yang sama, dan gerak lanjut dalam
pukulan ini tidak diperlukan. Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti
halnya forehand dtau backhand.